Sudutpandang sendiri dibedakan beberapa macam, antara lain sebagai berikut. 1. Sudut Pandang Orang Pertama Gagal memuat gambar Tap untuk memuat ulang Ilustrasi membaca cerpen. Foto: Unsplash Sudut orang pertama adalah sudut pandang yang menggunakan kata ganti orang pertama, yaitu "aku", "saya", atau "kami".
XnyYL. menulis cerpen dr kejadian yg dialami sendiri menggunakan sudut pandang…menulis cerpen dr peristiwa yg dialami sendiri menggunakan sudut pandang…..Menulis cerpen dr kejadian yg ia alami sendiri memakai sudut pandangMenulis cerpen dr kejadian yg dialami sendiri memakai sudut pandangMenulis cerpen dr kejadian yg dialami sendiri menggunakan sudut pandang … a. orang pertama b. orang kedua c. orang ketiga d. orang keempat Sudut pandang orang pertama memakai “saya / saya” menulis cerpen dr peristiwa yg dialami sendiri menggunakan sudut pandang….. yg gampang difahami & diketahui Menulis cerpen dr kejadian yg ia alami sendiri memakai sudut pandang Orang pertama Pelaku Utama Menulis cerpen dr kejadian yg dialami sendiri memakai sudut pandang Jawaban Sudut orang pertama yg menggunakan kata saya/saya Penjelasan MAAF KALO SALAH Menulis cerpen dr kejadian yg dialami sendiri menggunakan sudut pandang … a. orang pertama b. orang kedua c. orang ketiga d. orang keempat a. orang pertama supaya betul yaaa
Tantangan menulis hari ke-16 Sudut Pandang Orang Ketiga Subjektif Pada uraian sebelumnya, telah diketahui bahwa memilih sudut pandang menulis cerita sangatlah penting. Dari sudut pandang itu akan diketahui siapakah yang mengisahkan cerita. Sudut pandang orang ketiga —menggunakan seorang tokoh yang dipilih untuk menghayati cerita secara subjektif— paling sering dipakai untuk menulis fiksi. Tokoh yang dipilih bisa si tokoh utama, dapat pula tokoh lainnya. Keuntungan memakai sudut pandang orang ketiga subjektif ialah 1 adanya jarak yang tetap terjaga antara cerita dan pembaca, 2 keakraban pembaca dan cerita bisa dijalin, dan 3 kesan tunggal dapat dirasakan oleh pembaca. Selain itu, pengarang mempunyai kontrol atas jalannya cerita dan karenanya juga lebih mudah mengontrol emosi pembaca. Sudut Pandang Orang Pertama Penulis pemula mungkin mengalami kesulitan untuk langsung menerapkan sudut pandang ini. Untuk mengatasinya, silakan gunakan cara lebih mudah, yaitu menggunakan sudut pandang "orang pertama" atau akuan. Artinya, cerita dibawakan seluruhnya oleh tokoh aku alias orang pertama subjektif. Gaya ini cukup umum dipakai untuk menulis cerpen maupun novel. Tokoh aku sering dijadikan tokoh utama. Penulis pemula bisa menggunakan gaya aku untuk menuliskan pengalaman yang dibumbui fantasi faksi fakta fiksi. Begitulah para pemula belajar. Namun, jangan berkecil hati. Cara ini bukan melulu milik penulis pemula. Banyak penulis besar yang sukses menggunakan gaya aku seperti Pramoedya Ananta Toer dalam novel Bukan Pasar Malam dan dua jilid pertama Tetralogi Pulau Buru, yaitu Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Pembaca akan merasakan sensasi cerita yang sangat apik dengan gaya akuan. Kunci sukses gaya akuan ada dua, yakni 1 tokoh aku mempunyai problem psikologis sangat kompleks, dan 2 opstacle kendala/halangan luar biasa tokoh dalam menyelesaikan masalahnya. Untuk Anda yang sedang berlatih menulis cerpen atau novel coba sekarang gantikan tokoh aku dengan tokoh lain yang bernama "Eko" umpamanya. Artinya, Anda mengganti tokoh aku dengan tokoh orang ketiga. Nah, sekarang wuuus,… secara ajaib gaya aku itu telah berubah menjadi sudut pandang orang ketiga subjektif. Dalam gaya aku, keakraban terasa lebih kental. Pembaca terlibat sepenuhnya dan seolah-olah tidak ada jarak antara cerita dan pembaca. Baru setelah tokoh aku didorong menjadi orang ketiga, jarak itu mulai terlihat. Jika ditelisik lebih jauh, sebenarnya gaya akuan kurang efektif digunakan menulis cerita. Kok Bisa? Coba bayangkan, kalau dalam cerita Bawang Putih Bawang Merah BPBM ditulis dengan gaya aku, dan tokoh aku adalah Bawang Putih? Pastilah ada bagian penting cerita yang terpaksa tidak bisa ditulis karena dalam adegan itu Bawang Putih tidak hadir. Ada ruang gelap yang tidak dapat terungkap. Lebih-lebih jika tokoh utama itu ibu tiri. Bagaimana coba jalan ceritanya akan ditulis? Repot kan? Sudut Pandang Orang Ketiga Objektif Lalu, apakah ada sudut pandang lain di luar sudut pandang mahatahu, orang ketiga subjektif, dan orang pertama? Ya, tentu saja ada, yaitu sudut pandang orang ketiga objektif. Dalam hal ini pencerita sama sekali berada di luar cerita dan tidak menyeret-nyeret pembaca menyelinap masuk ke dalam batin setiap tokoh cerita. Tokoh, peristiwa, tingkah laku, dan dialog ditampilkan sebagaimana peristiwa yang terjadi, tampak, dan terdengar. Cerita dikisahkan secara lahiriah. Adapun gejolak perasaan dan pikiran tokoh hanya bisa disimpulkan dari aktivitas yang lahir. Cerita hanya didukung oleh dialog dan tingkah laku tokoh. Tidak ada tokoh yang mengungkapkan perasaan atau pikirannya melalui pembicaraan seorang sendiri solilokui. Omongan sendiri semacam itu memang jalan pintas paling mudah untuk berkisah, tetapi itu termasuk barang terlarang. Sulit? Ya, begitulah penggunaan sudut pandang orang ketiga objektif dalam menulis cerpen. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa memilih sudut pandang cerita adalah aktivitas sangat stretegis. Mengapa? Karena sudut pandang akan menjawab pertanyaan Siapa sebenarnya yang mengisahkan cerita? Salam literasi [*]
menulis cerpen dari peristiwa yang dialami sendiri menggunakan sudut pandang